Follow™

Bundo Kanduang dan Mande Rubiah

Kamis, Mei 02, 2013

Bundo Kanduang dan Mande Rubiah

Istana Pagarruyung

Ketika kita membaca sejarah Minangkabau,tersebut sebuah kerajaan Pagaruyung yang dipercaya sebagai kerajaan peletak adat suku Minangkabau.
Menilik sejarahnya ada yang hilang dalam perjalanan kerajaan tersebut.Yaitu Raja Minangkabau,Bundo Kanduang raib entah kemana bersama dengan anak dan pengikut-pengikut setianya.Kata sejarah dari tutur orang tua-tua di Pagaruyung Bundo Kanduang mengirap ke Langit,pasca kalah berperang dengan raja Tiang bungkuk dari Tamiang (kira-kira di daerah Sungai penuh).
Mengirap? apakah Bundo Kanduang yang dikenal sakti itu bisa naik kelangit dengan membawa sebahagian besar pengikutnya yang setia?
Aneh memang sejarah Minangkabau ini.
Tapi diselatan ranah Minangkabau ini,tepatnya di Nagari Lunang,Kecamatan Lunang Silaut,Kabupaten Pesisir Selatan (Painan) terdapat sebuah Rumah Gadang (Rumah adat Minagkabau).
Yang didiami oleh seorang perempuan yang dikenal dengan nama Mande Rubiah.Sampai sekarang Rumah Gadang tersebut masih disebut Rumah Gadang Mande Rubiah.
Pada lokasi Rumah Gadang ini dapat kita temui makam-makam kuno,yang menurut keturunan dari Mande Rubiah ini itu adalah makam Bundo Kanduang,Dang Tuangku dan Cindua Mato serta makam-makam pengikut Bundo Kanduang lainnya.
Di Rumah Gadang ini juga dapat ditemui benda-benda pusaka berupa pedang dan keris,dan baju-baju kebesaran raja minangkabau.
Rumah gadang ini juga anehnya.Karena salah satu tonggak di dalam Rumah gadang ini mengeluarkan air,dan ini dipercaya oleh masyarakat sekitar bahkan ada yang datang dari luar,bahwa air tersebut dapat menyembuhkan penyakit.
Disini juga ada telur Garudo (telur besar),telur burung garuda.
Jadi Betulkah Bundo Kanduang Mengirap Kelangit atau pergi kearah Selatan untuk menghindari pengejaran Raja Tiang Bungkuk?
Jika benar Bundo Kanduang pergi keselatan Siapakah yang diturutnya?nantikan selanjutnya.
 
 


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar

 

Lorem

Ipsum

Dolor